Tips Menghadapi TPA Bappenas (2)

Hanifa Eka
4 min readDec 9, 2020

--

Apakah dari cara saya mendeskripsikan TPA Bappenas di postingan sebelumnya tuh membuat tes ini tampak seram? Semoga iya. Biar masih pada tertarik membaca postingan part dua ini. Hehe.

Baca juga: Tips Menghadapi TPA Bappenas (1)

Langsung lanjut saja ya.

Photo by Green Chameleon on Unsplash

Tingkatkan Kesulitan Sedikit Demi Sedikit

Karena tesnya cukup menantang, kita perlu latihan dengan tantangan juga. Tapi ya jangan langsung menekan diri sendiri begitu pertama kali memulai.

Saat pertama kali latihan soal, cobalah mengerjakan dengan santai. Kenali dulu bentuk-bentuk soal. Pelajari secara mendalam setiap jawabannya. Beberapa jawaban perlu dihapal, namun banyak juga yang perlu dipahami logikanya.

Lalu coba kerjakan satu paket soal secara utuh (verbal, kuantitatif, penalaran total 250 soal). Perhatikan berapa lama waktu yang sudah kamu gunakan. Lihat juga ada berapa jawaban benar, salah, dan pertanyaan yang tidak terjawab karena kamu benar-benar tidak mengetahui jawabannya.

Dari hasil evaluasi diri ini, kamu jadi lebih kenal pertanyaan dan jawabannya secara mendalam kan? Nah. Pelajari itu semua dari halaman pembahasan. Ulangi tahap ini sekitar dua kali.

Lalu tantang dirimu sendiri (alias tambah kesulitan karena toh tesnya bakal sulit wkwkwk). Kerjakan satu paket soal sesuai jangka waktu seperti TPA Bappenas yang sesungguhnya. Atur timer 60 menit untuk tes verbal, 60 menit untuk tes kuantitatif, dan 60 menit untuk tes penalaran. Karena ini masih latihan, coba kerjakan dengan benar-benar mengerjakan soal. Jangan mengarang jawaban.

Hal ini jadi penting supaya hasil evaluasi diri tidak bias dan sepenuhnya bisa digunakan untuk melihat kemampuan diri. Jika waktu habis dan masih banyak jawaban kosong, artinya kamu perlu menambah kecepatan pengerjaan.

Dengan cara latihan begini, saya mengingat satu cara pengerjaan TPA Bappenas: Jangan pernah terlalu penasaran untuk menyelesaikan satu soal. Kalau kamu ngga kebayang cara mengerjakannya selama 15 detik sejak mulai membaca soal, langsung tandai dan lewati. Selalu utamakan mengerjakan soal yang lebih mudah. Perhatikanlah timer!

Kalau merasa sudah cukup, tambahkan lagi tingkat kesulitannya. Tentu masih dengan memasang timer 60 menit per-subtes. Lalu siapkan LJK dan pensil 2B. Cari aja LJK yang berformat pdf lalu cetak sendiri. Saya menemukannya di website zipgrade. Saat mencetak, pastikan lingkarannya tidak terlalu besar untuk membiasakan diri menghitamkan jawaban di lingkaran yang kecil. FYI, lembar LJK yang digunakan TPA Bappenas itu lingkarannya kecil.

Fungsi latihan ini ada tiga.

  1. Melemaskan tangan supaya terbiasa menghitamkan LJK dengan cepat
  2. Melatih mengatur waktu untuk membaca soal, mengerjakan, dan menghitamkan jawaban
  3. Mengenal diri sendiri. Pada subtes manakah kamu mulai haus, lapar, ngantuk, kebelet pipis, dll.

Poin nomor tiga ini cukup penting karena saat tes nanti, tidak ada waktu istirahat. Jadi tiga jam itu ya jalan terus meskipun kamu pingin banget ke toilet. Btw boleh bawa minum kok. Bahkan dari pengalaman saya, saat tes malah disediakan minum.

Supaya tetap berenergi, coba bawa bekal air madu. Kudengar minuman manis memberikan energi. Tapi awas ya jangan sampai netes ke LJK. Coba pas latihan di rumah sesekali kerjakan sambil minum supaya skill multitasking ini terasah. LOL.

Catat Perkembangan

Saat latihan soal, catat semua perkembangan baik itu soal materi, keadaan fisik, maupun mental. Tidak perlu terlalu formal atau rapi. Yang penting dari catatan tersebut, kamu dapat memahami apa saja yang perlu kamu siapkan, perbaiki, atau kembangkan.

Kuberikan contoh catatan saya ya.

Bahkan urusan lapar dan mengantuk pun saya tulis. Kenapa begini amat? Karena saya pikir kalau masih dalam kontrol diri ya sebaiknya dipersiapkan. Supaya nantinya saat mengerjakan tes hanya perlu menghadapi hal-hal di luar kontrol (misal tiba-tiba ada pertanyaan berisi akar bertumpuk-tumpuk).

Btw, kalau menemukan suatu materi yang sulit (misalnya penalaran), catatlah dan bersabar saat mempelajarinya. Percayalah bahwa kemampuan otakmu bisa dikembangkan. Jangan malah berdoa, “Ya Allah, jauhkan hamba dari soal begini ini, Ya Allah. Pait pait.” Karena nantinya kalau soal tersebut keluar, bisa jadi dirimu malah mengalami mental breakdown dan berpikiran “Kenapa engga dikabulkan, Ya Allah? Apakah iman hamba kurang?” atau “Ngertio aku belajar. Hikss.”

Pensil 2B Asli

Lembar LJK dihitamkan menggunakan pensil 2B. Maka dari itu, pastikan pensil 2B yang kamu gunakan adalah pensil asli. Sayang banget kalau sudah bayar untuk tes, belajar banyak materi, dan mencari jawaban setengah mati, eh, malah tidak terdeteksi karena masalah pensil palsu.

Jangan ya. Hindari kemungkinan buruk tersebut sebaik-baiknya. Pastikan dan pakailah pensil 2B asli.

Pertahankan Postur Tubuh yang Baik

Tiga jam itu tidak sebentar. Kalau kamu duduk dengan postur duduk yang membungkuk, yakin deh lama lama tidak nyaman. Apalagi di saat yang sama tanganmu akan bekerja keras menghitamkan LJK. Bisa jadi double-trouble alias pegelnya di mana mana, kak. Yakin. Makanya duduklah dengan tegap, baik saat latihan maupun ujian. Supaya nantinya badanmu tetap nyaman saat dipakai fokus mengerjakan soal.

Berdoa

Di postingan pertama saya pernah menulis kalau mau mengerjakan TPA Bappenas itu modal usaha mengerjakan soal dan keberuntungan. Nah, makanya, sebelum tes jangan lupa berdoa ya.

Minta diberi kesempatan untuk memaksimalkan kemampuan. Minta diberi hasil yang sesuai dengan usaha belajar. Minta diberikan hasil yang terbaik. Minta diberi kelapangan dada kalau nanti hasilnya tidak memuaskan.

Yap. Itu tadi tips umum mengerjakan TPA Bappenas (padahal kalau dibaca-baca tuh lebih mirip tips belajar, tapi wis kebacut nulis judul o). Semoga tulisan ini membantu ya.

Oh ya, masih ada tips lainnya yang lebih mendetail per-subtes. Gapapa ya panjang (semoga masih tertarik dan pada mau nyimak hehehe).

--

--

Hanifa Eka

mba mba yang memelihara kucing dan membacakan dongeng