Apa aja yang harus disiapin buat tes penalaran TPA Bappenas?

Hanifa Eka
2 min readJan 20, 2021

--

Kembali lagi dalam tulisan curahan-hati-yang-berpura-pura-sebagai-tips-supaya-ada-yang-tertarik-baca (haha). Semua poin yang ada di bawah ini adalah catatan saat saya mempelajari TPA Bappenas saat Seleksi CPNS 2019. Yap. Tes pertama SKB Bappenas itu hlo.

Baca juga:

Seingatku saat mengerjakan subtes penalaran rasanya menyenangkan karena jebakannya mantap. Jadi kalau bisa menghindari jebakan ini, duhile. Rasanya siap menghadapi seluruh tantangan di dunia ini. Rasanya kayak sudah memperbaiki cara bernalar yang selama ini terseok-seok. Wuidih. Haha.

Photo by Paola Aguilar on Unsplash
  1. Pelajari rumus ingkaran dan ekuivalensi logika matematika supaya lebih mudah mencari jawaban. Ada cara yang lebih sulit tetapi hasilnya lebih permanen yaitu mempelajari penalaran dan logika. Harus secara mendalam hlo ya. Untuk yang tertarik melakukan hal tersebut, silahkan cari di highlight instagramnya Cania Citta.
  2. Kalau tadinya kamu kurang tertarik mempelajari penalaran secara mendalam, kamu perlu belajar fleksibel. Kamu harus bisa membedakan kapan menggunakan kalimat baku ala ala materi penalaran di buku latihan dan kapan memilih jawaban yang lebih fleksibel (dan sesuai nalar). Daripada kesulitan membedakan, kusarankan mendingan belajar penalaran secara mendalam. Nantinya ketika sudah ujian, skill berpikir menggunakan logika tuh akan sangat membantu kehidupan kok (saya berani memberi garansi saking yakinnya).
  3. Saya ingat ada soal yang menyuruh menunjuk pernyataan yang salah. Disuruh milih satu antara premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Saya tidak terlalu dalam mempelajari ini karena bingung. Semakin kupelajari, saya merasa semakin bingung. Karena embuh banget, akhirnya kutinggal dan tidak kupelajari. Please, jangan ditiru. Kamu harus lebih bisa daripada saya ya. Kan sudah kubocorin nih ahaha
  4. Saya baca, memang wajar jika perempuan memiliki kelemahan di bagian spasial. Sehingga butuh energi yang lebih besar saat mengerjakan soal-soal yang butuh membayangkan dadu yang dibuka atau digulingkan. Memang ada bagian di otak yang beda dengan laki-laki gitu. Meskipun ini kelemahan bawaan otak, masih ini bisa diatasi dengan lebih rajin belajar soal-soal spasial kok. C’mon girls! Percaya deh walaupun awalnya sulit dan luama banget memahami dadu diputer-puter atau baling-baling dibolak-balik, lama-lama otak kita akan terbiasa. Otak hanya butuh dilatih. Percaya sama kemampuan otak kalian ya.

That’s it. Ini adalah tulisan terakhir terkait TPA Bappenas yang saya simpan di laptop selama ini. Semoga ada yang membaca dan tulisan ini bisa bermanfaat. Good luck buat tesnya ya!

--

--

Hanifa Eka

mba mba yang memelihara kucing dan membacakan dongeng