Pengingat di Dinding
Saya perlu mengakui kalau ada saat-saat tertentu saya merasa sangat payah dan bodoh. Masih menjadi pengambil keputusan yang buruk dan belum bijak pada usia yang hampir 25 tahun.
Yaa sebenarnya 25 tahun terhitung masih muda dibandingkan yang berusia 40 tahun. Tetapi 40 tahun juga masih terlihat muda bagi yang berusia 60 tahun. Jadi memperdebatkan ‘kapasitas yang harus dimiliki seseorang pada usia tertentu’ sepertinya tidak jelas ya standarnya. Kadang saat menua, seseorang menjadi seperti anak-anak lagi. Jadi semakin tidak jelas kan standar kapasitasnya? Mendingan pembahasan tersebut dilewati saja.
Pikiran yang merendahkan diri sendiri lumayan sering datang. Agar efeknya tidak memburuk, saya menempel beberapa pengingat di dinding. Ada yang isinya membasuh duka, ada yang mencambuk juga. Saya tempel di beberapa bagian kosong di dinding kamar. Sepertinya fungsi tempelan-tempelan ini sudah mirip jimat.
Mau tahu beberapa isinya? Mau ya. Saya maksa. Mau ya. Saya tuliskan beberapa di bawah ini, oke.
- Follow your brain, your heart is an idiot (for money matters)
- TWO DAYS RULE — I will not allow myself to take off more than one day in a row for some kind of workout/habit
- REPETITION menghasilkan SKILL
- “Patience… and then audit your other activities…The key is not how much you work, it’s not even how much time you put in the side hustle. It’s every other hours. Because every other hours needs to cut, be put into the side hustle.”
- We’re all overanalyzing everything
- Whichever one you choose, you’ll never know how the other one would have played out. Forget about the general concept. What I’m saying is, you’re not gonna know. So choose, live, and then if it works out, great. And if it doesn’t, adjust. Everybody thinks they can have a perfect decision. There is no perfect decision. There’s just life. So pick and be happy with it.
- Maka dalam menghadapi apapun di sepanjang hidup ini, manusia semestinya pandai-pandai menerapkan kesabaran. Kita seyogyanya memahami bahwa Tuhan hanya meminta kerja keras kita. Tuhan hanya meminta kita berusaha sungguh-sungguh untuk berubah, nanti biarkan Tuhan yang bekerja.
Sebenarnya masih ada lagi. Kapan kapan kuketikkan lagi kalau pada mau. Pada mau ya.