Kehendak Bebas Sungai
Ada beberapa lagu yang menyebutkan sungai dalam liriknya. Entah karena memang sungai itu sendiri yang jadi bahasan utama, bagian dari analogi, atau sekadar penghias saja. Apapun posisi sungai dalam makna liriknya, seingat saya, beberapa lagu menggambarkan sungai sebagai sesuatu yang indah dan menantang.
Saya akan coba menuliskan bagian lirik (yang melibatkan sungai) dari beberapa lagu yang saya ingat.
Musim kemarau tak seberapa airmu
Di musim hujan air meluap sampai jauh
Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
—Bengawan Solo
Walaupun gelap dan dalam
Walaupun arusnya deras
Tidak perlu ketakutan
Walaupun kau terpisah
Tepian pasti ada
— River
Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke samudera
Bersama teman berpetualang!
— Opening Ninja Hatori
Malam ini tiba-tiba saya kepikiran sungai.
Sungai itu membelah daratan ya ternyata. Seperti sayatan silet di selembar kertas.
Sungai dimulai dari satu mata air yang kecil. Lalu mengalir, bertambah luas dan dalam. Kemudian arusnya semakin besar dan perjalanannya sendiri akan berakhir di laut.
Air sungai mengalirkan apapun yang mau turut ikut bersamanya. Ikan, katak, kodok, kecebong, kapal-kapalan, perahu, kapal beneran, dedaunan kering, ranting jatuh, kotoran hewan. Setahu saya, sampah yang dihasilkan manusia ikut mengalir pula.
Sungai di beberapa kota besar, sampah yang ikut sungai bukan lagi sekecil bungkus permen atau sedotan. Ada lah kaos, plastik bekas minyak buat masak, botol minum literan, styrofoam besar-besar, kantong-kantong plastik gendut yang entah berisi apa, bahkan matras tempat tidur! Beberapa manusia bernasib tragis saya dengar ikut sungai juga. Mengalir sampai ke laut.
Gimana ya rasanya menjadi sungai? Dititipi banyak barang yang bukan kemauannya. Hanya bisa diam. Menerima semuanya dan mengalirkan semuanya. Ngga bisa minta maaf ke laut karena ‘mengalihkan’ terlalu banyak barang saat tiba di laut. Kasihan sungai. Dipaksa pasrah karena tidak punya kehendak bebas.
Jadi kepikiran deh. Kalau punya kehendak bebas, apakah sungai akan membalas dengan membuang sampah ke daratan?